Kamis, 28 November 2019

Tutorial Subtitle 9: Tips Penulisan & Tata Bahasa Terjemah Bahasa Inggris-Indonesia

Mbak Farabella seorang subtitler berpengalaman memberikan tips dalam membuat subtitle. Seorang yang jago bahasa Inggris, seperti seorang guru bahasa Inggris di tempat les terkenal sekalipun tidak menjamin hasil subtitlenya bagus. Berikut tips dari mbak Farabella.



CATATAN SINGKAT DALAM MENERJEMAH

TEKNIS PENULISAN & TATA BAHASA

    • Huruf Kapital

    • Nama seseorang, tempat, judul karya seni, buku, lagu, dsb.

    • Sesuai KBBI, kata “Nak” dan “Anda” selalu diawali huruf kapital.

    • Kata yang digunakan untuk panggilan kepada seseorang.

Contoh:

“Ayo kita ke pasar, Bu.”
(‘Bu’ di sini panggilan seseorang jadi menggunakan huruf kapital)

“Aku ke pasar bersama ibu.”
(Ibu dalam hal ini bukan panggilan melainkan kata benda khusus, jadi tidak menggunakan huruf kapital)

    • Akhiran ‘-nya’ , ‘-mu’ , ‘-ku’ selalu dituliskan serangkai dengan kata yang dijelaskan.

Contoh:

“Aku tak mencintaimu.”, “Dia akan menjadi milikku.” , “Biarkan menjadi pelajaran untuknya.”

    • Kata‘di mana’ dan ‘ke mana’

Selalu tertulis terpisah.

Contoh:

“Di mana rumahmu?”
“Aku mengendarai mobilku ke bengkel”
“Aku tak tahu ada di mana sepedamu.”

    • Kata gabung ‘beri tahu’, ‘tanggung jawab’
Hanya diubah menjadi serangkai bila ditambahkan awalan dan akhiran.

Contoh: beri tahu, diberi tahu, memberi tahu, memberitahukan, diberitahukan.

    • Atas permintaan klien, singkatan harus dijabarkan.

Contoh: TV >>> televisi.

“Semua sudah siap, kan?” >>> “Semua sudah siap, bukan?”
Tapi kata ‘ponsel’ diperbolehkan.

    • Jika ada pengulangan kalimat, cukup ditulis sekali saja.

Contoh:

“Good, very , very good.” >>> “Bagus sekali.”
“I’m hungry. I’m hungry!” >>> “Aku lapar.”

    • Penulisan double punctuation

Jika ada penulisan tanda baca, seperti ‘?!’ , ‘!!!’, dsb.

Cukup ditulis satu kali saja.
Bisa dipilih yang sesuai dengan dialog.


KIAT-KIAT UNTUK MENERJEMAH

Subtitiling = Adaptasi

Jadi kata-kata tak perlu diterjemahkan satu-satu dan secara harfiah. Kita bisa mengadaptasinya tanpa menghilangkan arti dan nuansa dari kalimat asal.

Contoh:

“I hold my daughter’s hand when crossing the road.”

>>> “Aku memegang tangan anak perempuanku saat menyeberang jalan.” (Harfiah)
>>>“Aku menggandeng tangan putriku saat menyeberang.” (Tepat)

Dalam Bahasa Inggris, banyak kata penghubung yang menyatakan emosi (Filler Word) seperti ‘look’, ‘Oh’, ‘so’, dsb. Kata-kata ini tak perlu diterjemahkan.

Contoh: “Look, I know this sounds funny.” >>> “Kutahu ini tak biasa”
“ Oh, hey, how are you?” >>> “Hei, apa kabar?”

Untuk kata ‘it’s’, ‘this’ dan ‘that’ , dilihat konteksnya apa perlu diterjemah?

Contoh: “This is crazy!” >>> “Ini gila!”(Terjemah)
“It’s party time!” >>> “Waktunya berpesta!” (Dihapuskan)

Hindari kata tidak baku dan slang seperti ‘gak’, ‘gue’, ‘banget’, dsb.

PS: Akan lebih baik kalau setelah diterjemah, teks kita tonton dengan video untuk melihat apa konteksnya benar.


DO & DONT’S DALAM MEMBUAT SUBTITLE

    1. Kalimat terjemahan terlalu panjang. Walaupun lebih sempurna, tetap tidak akan terbaca oleh penonton.

    2. Pilihlah kata yang lebih pendek jika memungkinkan.

Contoh:

“Dia terus memperhatikan kembang kamboja itu.” (Not recommended)
“Dia terus mengamati bunga kamboja itu.” (Recommended)

    3. Minimalisasi penggunaan kata ulang. Kata ulang mengurangi reading speed subtitle.

Contoh: “Those workers are going to get dinner.”
               “Pekerja-pekerja itu akan pergi makan malam.” (Not recommended)
               “Para pekerja itu akan pergi makan malam.” (Recommended)


    4. Berhati-hati dalam menerjemahkan phrasal verbs, proverbs atau idiom
    5. Silakan merujuk kepada KBBI atau PUEBI untuk ejaan dan tata bahasa yang baik.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/
https://puebi.readthedocs.io/en/latest/

Intinya, keep it simple, yet interesting. Choose your words wisely. 

Selamat menerjemah!